5 tahun lalu, ketika saya mulai bekerja full time di perusahaan milik orang tua saya, ummi saya bilang, “if you want to be an executive, behave like an executive.”
1,5 tahun setelahnya, saya beneran jadi executive dong, hehe. tetapi memang ini dunia bukan surga, dan menjadi executive kenyataannya tidak hanya indah indah seperti gambar mbak mbak yang muncul saat saya mengetik work outfit ideas di kolom pencarian pinterest saya.
setelah 3 tahun menjadi executive yang membukukan kurang lebih 65x.xxx dolar Singapura per tahun dengan jumlah karyawan kurang dari 5 orang, saya jadi paham kalo jadi executive itu ada unseen rules-nya. salah satunya adalah be ruthless with your schedule.
ada 5 hal yang kudu kamu hafal mati jika ingin menjadi seorang executive yang baik dan benar walaupun kamu masih muda, agar kamu bisa lebih produktif atau lebih cepat kaya :
be very organized, biasakan punya timeslot yang rapi, milikilah prioritas yang jelas, paksa dirimu untuk kerja sistematis dan pahami kalau kamu itu tidak punya capability untuk kasih overtime ke orang lain.
nilai seorang executive itu adalah seberapa besar dia mampu untuk increase the value to the business. kasarnya gini, kalo kamu ngga’ bisa bikin perusahaan lebih profit, lebih besar, lebih berkelas, lebih banyak punya aset, lebih sedikit punya hutang, lebih bagus GMV-nya & lebih bagus EBITDA-nya, lebih menyamankan & mensejahterakan mereka yang ada di dalam perusahaan tersebut, artinya kamu ngga’ berguna sebagai seorang executive.
in many roles at work, effectiveness (getting results) is the most important thing karena ini tuh pasti ngaruh ke performance review kamu yang setiap 2 kuartal itu. dan ini semua dimulai dengan kerja sistematis.
kerja sistematis itu sederhana, tujuannya biar tim kamu itu mudah mengerti maunya kamu, dan mudah ngerjainnya. jadi hasil yang kamu mau jelas progress atau trajection-nya, kita sama sama tau kalau think - plan - act framework masih menjadi framework yang bisa kasih kita hasil yang tremendous.
kenapa kamu ngga’ dalam capability untuk kasih overtime ke orang lain? ya karena bagi seorang executive, waktu adalah komoditi yang paling berharga. jadi kurang kuranginlah janjian sama orang jam 8 tapi orang tersebut datang jam 10 dan masih aja kamu tungguin. set the time and declare it clearly. misalnya you have time from 8-10, ya udah. kalo orang yang kamu ajak janjian baru datang jam 9.30, artinya kamu cuma punya waktu 30 menit sama dia dan jam 10 kamu harus cabut. balik kerja lagi, atau attend another meeting sama orang lain.
start to measure where your time goes, dari langkah ini kamu akan tau mana meetings yang kasih kamu returns, mana meetings yang cuma ngabisin waktumu doang. daripada kamu meetings seharian ngga’ jelas, lebih baik kamu think & plan gimana kamu bisa dapat hasil yang kamu mau.
but, why you have to do these things? karena mimpi kamu itu berharga. dengan uang halal, kamu berhak mendapatkan tas dari brand yang kamu mau, kamu berhak untuk jalan jalan ke negara yang kamu suka dan kamu berhak untuk punya kartu hitam AMEX BCA. selain karena hidup nyaman itu butuh duit, sudah menjadi tugas kamu untuk membuat semua yang kamu inginkan bukan hanya menjadi angan :)
see you in the next post!
XOXO,
Fatimah