Gadisku
yang kini tidak kecil lagi.
Aku mendengar
renyah bicara Emma
Emma menyentuh sisi rasa yang membuatku tidak bisa mengabaikan
ucapannya,
Emma
pandai membagi waktu. Emma membalut emosi dalam senyuman
Emma
sangat bersemangat,
Emma
menyukai mekanika teknik.
Emma
mahasiswa teknik sipil yang punya prioritas menghitung masa depan
Kata
Emma teknik sipil dasar membangun peradaban
Mekanika
adalah jantung hitungan
Banyak
hal tentang Emma,
Emma
mau bersamaku di dapur, memasak sambil bercerita
Emma merapikan
rumah juga menyetir
Walau sering menggerutu, karena Riffat
tidak membantu
Emma
suka membaca
Bahasa
,sastra,filsafat menjadi kegemarannya
Emma
menguasai teknik photography
Photo
photonya keren, hidup
bercerita
Emma
menyertakan
sentuhan rasa dalam photonya
Emma
pembicara yang baik dalam kesempatan bicara
Membuat
cerita ber-alur,mengalir,menekan dan menyimpulkan
Emma
juga menulis
Ayahnya
bilang bakat itu dari aku
Ku
pikir dengan photo Emma sudah menyampaikan banyak hal
Ternyata
kemampuan menulis Emma lebih membanggakan
Aku
terhenyak dengan ketepatan emma menempatkan padanan kata
Bertutur
singkat menjadi cerita
Hal sederhana bisa begitu spesial
Emma
menulis kesukaannya tentang kopi
Kopi
bikinannya adalah yang ternikmat
Dengan
sedikit gula dan tambahan es batu yang banyak
Aroma
kopi menawarkan cara yang selalu di carinya
Kopi
bagi emma pelepasan rasa yang indah
Emma
membuat kritik dalam secangkir kopi
Emma
mengeluh dengan kopi
Emma
menemukan dirinya dalam kopi dan
Emma
menyindir juga dengan kopi
Kopi
bagi Emma memberikan sensasi rasa yang hanya Emma sendiri
Mengerti
kehadirannya
Membaca
tulisan Emma tentang kopi
Membuat
aku memikirkan kata demi kata dalam tulisannya
Kemampuannya
memilih kalimat inti,sempat membuat aku iri
Setajam
itu pemikiran Emma
Hemat
menggunakan
kata
Memuat
kedalaman makna
Emma
menuliskan kegalauannya dengan cermat
Dalam
sindiran kopi teramat nikmat
Emma
mungkin tidak sejauh yang aku pikirkan
Emma
hanya menulis
Menulis
yang ingin di
tulis
Sedihnya
tergambar dalam mual maag
Tulisan
Emma membuat aku tersentak
Anak
kecilku yang lucu menampakkan bentuk
Dengan talenta
Aku menikmati tulisan
Emma
Seperti tentang kopi , sebuah tulisan dari hati
Emma mengetuk pintu hatiku
Tentang kopi yang membentuk kesatuan arti
Menghargai hal sepele yang Nampak tidak berarti
Ternyata begitu istimewa
Kini
sadarku menbangunkan bahwa aku harus lebih menghayati.
Menghayati
gerakan yang menggantungkan kebahagiaan
dalam ketulusan doaku.
Pun ketika Emma sedih saat merasa diabaikan oleh seseorang
Yang hampir bisa membuatnya jatuh cinta lagi
Setelah sempat terhuyung oleh
badai asa yang tumbang
Beberapa waktu lalu…
Walaupun menangis Emma tetap manis .
di salin dari email yang di kirim ummi saya,
No comments:
Post a Comment