Bunyi kalimat yang tertera di laptop saya. Entah kenapa saya
kok suka majang kalimat tersebut untuk selalu saya liat. Yah mungkin karena
beberapa alasan.
Mungkin karena pernah terjebak di hubungan, yang saya harus
berjuang sendiri. Dilabrak sama perempuan dari penjuru arah mata angin
banyaknya sedangkan pihak sebelah sana merasa baik baik saja dengan apa yang
terjadi, mungkin?. Atau cuma saya pihak yang berharap?.
Engga’ sih. Saya hanya menilik lagi tentang how love must working. Cinta itu
seharusnya bagaimana?. Yah, mungkin benar kata orang, mungkin benar kata
motivator terkemuka bahwa love is real.
If it’s NOT REAL, think again.. it’s not love, perhaps. Kalau tidak nyata,
mungkin saja itu bukan cinta. Saya memang pernah menulis tentang tanda tanda
jatuh cinta, tetapi makin kesini saya makin sadar kalau jatuh saja tidak cukup
untuk menjalin apa yang disebut cinta.
Klausa pertama : cinta itu REAL. Saya jadi berkaca dengan apa yang saya alami waktu itu. Apa
yang saya rasakan. Kalau cinta pasti mengindikasikan. Kalau tidak?. Mungkin ada
kabut tebal bernama ego dan logika yang menghalangi. Mungkin ada harga diri
yang harus di pertimbangkan eksistensinya. Sehingga ya.. cinta itu tidak lagi real. Cinta itu tidak lagi ada. Kalau
sudah tidak lagi ada, apa alasan yang mengharuskan bertahan?.
Yang kedua : cinta itu nyaman. Love give you a comfortable feeling. Kalau ini sih kata guru saya.
Waktu itu saya ditanya tentang apa yang saya sebut cinta. Waktu itu guru saya
bilang gini,
“cinta itu nyaman. Kalau kamu tidak nyaman atau berusaha
menyamankan.. coba ditilik lagi, mungkin itu bukan cinta.”
Guru saya hanya membahasakan gemuruh jiwa saya. Dan benar
saja, saya TIDAK merasa nyaman dengan yang bersangkutan, yang sedang bersama
saya waktu itu. Saya capek di tuduhin macem macem sama banyak cewek. Saya capek
dikata-katain buruk sama mereka, saya capek. Itu aja perasaan saya waktu itu. Saya,
capek.
Akhirnya saya melepas dia dari hati saya. Saya tau, guru
saya hanya mau saya bahagia. Beliau membimbing saya untuk menjadi bahagia. Dan
memang, setelah melepas yang bukan cinta itu, ada seseorang baru yang
membahagiakan.
Saya kembali tersenyum ketika mengingatnya, tertawa bersama
ketika kita membicarakan banyak hal, merasa semua baik baik saja walaupun tidak
saling berkabar, dan ada yang membalas pesan walaupun jawabannya cuma bikin
pengen ngamuk. Satu yang pasti ; hubungan antara dua orang ini hidup. Dan kamu
tau?. Saya tersenyum ketika menulis ini.
Jadi, benar yang kamu
rasa itu cinta?.
XOXO,
Fatimah Fauzan
bener banget, cinta itu nyaman, kalo tdk nyaman. tinggalkan :) :D
ReplyDeleteiyaa :D
ReplyDelete