sebagai current civil engineering student tahun
kesekian, saya akui bahwa engineering
itu bukan major yang mudah.
Perhitungan tiada henti, logika matematika disana sini dan tugas yang seabrek abrek
sering sering membuat kami kehilangan waktu tidur. habis begadang sampai jam 4
subuh tapi jam 7 pagi tugas semalam sudah harus ditumpuk di meja dosen? Sudah
biasa.
Kuliah teknik (apapun itu) biasanya punya 2 ujian (Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester) 2 jenis tugas (Tugas dan Tugas Besar) dan 2
jenis kelas (Kelas dan Assessment Class)
per-subject per-semester. Selain itu,
kami juga ada praktikum yang laporannya setara tugas besar berikut assessment class-nya. Ada beberapa jurusan teknik dan beberapa kampus yang
tidak menerapkan UTS dan UAS, tetapi memakai sistem ujian blok. Beda ujiannya tapi
tugas sih sama aja yaa..
Tidak semua subject punya
tugas besar, tetapi setiap semester selalu ada 1-3 subject dengan komponen lengkap seperti yang saya sebutkan tadi.
Bagaimana kalau mahasiswa mengulang atau mahasiswa pindahan seperti saya? Wah,
dalam satu semester akan ada lebih dari 3 subject
dengan tugas besar, seperti tahun ini dimana semua subject yang saya ambil punya tugas besar. Tapi semester ini saya
hanya mengambil 5 subject dengan 5
tugas besar, yang parah sih temen saya dimana dia ngambil 7-8 subject dengan tugas besar. Sumpah,
ngeliat KRS-nya dia aja saya udah mau pingsan.
Belajar adalah satu satunya cara untuk bertahan di jurusan yang didominasi cowok cowok ini. Kalau ngga’ belajar ngga’ bisa ngerjain tugas. Kalo
ngga’ bisa ngerjain tugas otomatis ngga’ bisa ngerjain tugas besar. Kalo ngga’
bisa ngerjain tugas besar pasti dibantai dosen asisten waktu review tugas besar di assessment class. kalo tugas besarnya
acak acakan pasti bingung waktu liat soal ujian. Kalo ujian ngga’ bisa ngerjain
ujian ya ending-nya….. engga’ lulus
dan harus MENGULANG TAHUN DEPAN UNTUK SUBJECT
YANG SAMA.
Karena kewajiban hidup dan tekanan sosial bahwa-cewek-di-teknik-biasanya-lebih-rajin
membuat saya harus punya jadwal belajar yang pasti dan saya harus disiplin
jalaninnya. Entah kenapa ini udah jadi kebiasaan saya selama 5 tahun terakhir.
Jadi, setiap pagi saya harus bangun sebelum adzan subuh, ke kamar mandi, solat
malam dan belajar. Saya harus belajar segera setelah saya membuka mata. Ketika
adzan subuh saya solat dan lanjut belajar sampai waktunya siap siap ke kampus.
2 minggu pertama saya kuliah dan harus jalanin ini rasanya kacau
banget. Sudahlah harus bangun sebelum subuh, masih ngantuk, dingin tapi harus
belajar. Tapi kapan lagi saya bisa belajar? Kalo siang habis dzuhur saya
istirahat (termasuk jalan jalan ke mall atau nonton drama) maka habis magrib
saya harus ngerjain tugas. Kalau saya sudah mulai ngerjain tugas dari siang,
maka habis magrib saya punya waktu buat main main. Ini cuma waktu minggu awal awal aja ya.. kalo minggu akhir akhir mendekati UAS.. wadidaw, ngangkat printer kita camping di perpus kampus J
Perpus kampus itu bener bener tempat yang prestisius di bulan
bulan menjelang UAS. Mulai banyak mahasiswa yang sudah nunggu di gazebo depan
perpus sebelum perpus buka dan bertahan disana dan cuma keluar kalo ke warung dan
ke masjid, baru pulang waktu sudah diusir sama petugas perpus. Udah tuh yaa
bakal buru buru beresin kabel roll, berbagai colokan beserta printer A4 yang
diangkat dari kostan.
Kuliah teknik memang tidak mudah, tetapi kuliah teknik
tetaplah pengalaman yang menyenangkan selama tidak ada indikasi kamu salah
jurusan. :)
Cheers,
Fatimah Fauzan, yang lagi camping
di perpus kampus.