Thursday, December 31, 2020
Prays
Tuesday, December 15, 2020
workspace
pertama kali dapat ruangan di kantor (sebelum dapat ruangan, saya sistemnya co-working space di meja kantor yang besar itu, habis kerja kudu diberesin sampe bersih. persis kayak anak start up) saya dapat meja yang sangat besar. berbentuk huruf L, menghadap pintu masuk dan menghadap dinding. yang menghadap pintu masuk mejanya besar sekali, yang menghadap dinding cukup nyaman, tapi tidak terlalu lebar.
saya ini tipikal yang, “let me work alone and facing the wall”. kerjaan saya tuh bukan yang paperless dan cuma sama laptop doang. banyak kontrak yang harus saya tinjau, banyak addendum yang harus saya buat dan banyak sekali dokumen yang menumpuk di meja saya. karena meja kerja saya ini dominan hadap pintu, saya selalu ngga fokus dengan apa yang saya baca. jadi, untuk memahami 1 dokumen saya butuh waktu yang lumayan, sayangnya deadline saya ngga’ mau tau dengan itu.
so, i change my desk.
saya sangat nyaman dengan posisi yang baru saja saya temukan. i made my wall as dream board, headset in my ears dan saya dengan tenang bisa meninjau dokumen dokumen tersebut. saya sangat nyaman dengan itu sampai akhirnya abah saya naik ke kantor dan melihat meja saya. and he disagreed.
abah bilang, dengan posisi itu saya menjadi sangat tertutup dan menyulitkan semua fellow saya di kantor. kata abah, saya ini ngga’ kerja sendirian, dan sangat merepotkan ketika untuk berkomunikasi dengan saya, mereka harus mengirim pesan whatsapp atau lapor ke executive saya dulu kalo mau ketemu. intinya, saya nyaman tapi tidak nyaman untuk yang lain. ternyata, bekerja menghadap dinding dengan laptop itu juga bikin saya sumpek.
akhirnya, abah menata ulang ruangan saya. saya jadi punya lemari untuk menaruh berkas dan di atasnya, saya bisa menaruh buku buku saya biar saya merasa nyaman. saya ini kan 7 tahun selalu belajar di perpustakaan, jadi buku buku yang tertata rapi membuat saya jadi semangat bekerja. kemudian, abah menambahkan sebuah meja di ruangan saya yang bisa ditempati seseorang selagi mereka menunggu saya bisa menanggapi. abah mengecilkan meja besar saya dan sekarang saya merasa sangat nyaman, senang dan produktif dalam bekerja. meja ini terasa fit untuk saya. saya akan menghadap dinding jika harus meninjau dokumen, tetapi saya menghadap pintu masuk jika harus bekerja dengan layar laptop.
untuk menemukan kenyamanan, proses itu perlu. waktu itu perlu. karena untuk sebuah kenyamanan jangka panjang dan memiliki dampak besar, kegagalan itu juga perlu dalam prosesnya.
seperti saya, dan ruang kerja saya.
XOXO,
Fatimah
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
Monday, December 14, 2020
Live On (2020) K-DRAMA
“aku menyukaimu karena kita sangat berbeda. tapi kita melalui banyak penderitaan karena perbedaan kita. untuk menutupinya dan berbalik arah.. kita terlalu lelah.” - Do Woo Jae to Kang Jae Yi.
Do Woo Jae dan Kang Jae Yi. Ko Eun Taek dan Baek Ho Rang. Baek Ho Rang yang selebgram, judes dan punya PTSD. Ko Eun Taek yang pintar, tampan dan terorganisir. Ji So Hyun yang punya hubungan complicated sama Noh In Gyu, sekaligus disukai oleh Kim Yu Shin.
walaupun keliatannya banyak hint-nya, tapi Live On adalah tipikal drama yang bikin noona-noona senyum-senyum. dan seperti Ko Eun Taek dan Baek Ho Rang yang beruntung karena memiliki satu sama lain, noona-noona juga beruntung karena menonton drama ini~
tahun lalu, saya sangat menggilai drama korea dengan tema sekolah berjudul Extraordinary You. Tentang Baek Kyung, Haru dan Eun Dan Oh yang sukses membuat saya mampu membuat 1 tulisan, yang menurut saya itu adalah 1 dari yang terbaik.
tahun ini, ada Live On yang dengan 1 episode perminggunya yang mampu membuat saya me-rewind kembali perasaan hangat ketika saya menonton Extraordinary You. jika tahun lalu saya dan Extraordinary You berharap semoga saya menemukan Haru saya sendiri, Alhamdulillah tahun ini saya sudah punya kandidat. ternyata tulisan di blog ini banyak yang jadi do’a ya, Alhamdulillah.
Live On hadir dengan daya tarik yang unik, jika Extraordinary You hadir dengan jatuh cinta dan kepolosannya, Live On hadir dengan mengatakan segala hal-hal yang selama ini, sadar atau tidak sadar mencoba kita abaikan. seperti kemarahan karena masih saling merindukan, kelegaan karena uluran tangan untuk digenggam di saat saat sulit dan kesepakatan menerima bahwa semencintai apapun kita kepada orang yang kita cintai and vice versa, kita sama sama mengerti bahwa pribadinya kadang juga hadir dalam bentuk yang menyebalkan.
i can see Baek Ho Rang’s expression when she ask Ko Eun Taek about the USB. with a cool face Ko Eun Taek said that Baek Ho Rang was do a mistake. and gosh, i laughing a lot because Baek Ho Rang’s face said like, “why i love and why i dated this guy!!!.” HAHAHAHAHAHA
semenyebalkan apapun Ko Eun Taek, bagi Baek Ho Rang Ko Eun Taek adalah seseorang yang paling ia ingat saat makan sendirian, dan seseorang yang ingin ia ajak jalan jalan. seseorang yang mungkin saja paling ia cari untuk diceritakan cerita cerita lucu yang terjadi sehari hari. seseorang yang semenyebalkan apapun, tetap saja menjadi yang paling dirindukan.
dan tentu saja, seseorang ini adalah yang paling rapi dalam membuat jadwal selain Kang Jae Yi :)
XOXO,
Fatimah
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
Sunday, December 13, 2020
Civil Engineering Online Graduation
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
Tuesday, December 8, 2020
my kind of good coffee
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
Monday, December 7, 2020
@Camera.Rebel, My Life-Camera Saver!
or reload the browser
or reload the browser
Sunday, December 6, 2020
Fallen Leafs
or reload the browser
or reload the browser
Toraja Kalosi
tapi, sebagai generasi kapal api memang saya kalo minum kopi ya dikasih gula. but manual brew with the liquid sugar and a cube of ice, it's another level. the first time i felt it, i get my real concept about someone i want to share my life with. forever, 'til death do as part.
an oriental good looking business man, wear a elegant black trousers, white shirt rolled up to his elbows, checking up his phone and drink a cup of toraja kalosi. oh my God! i can't believe that my own imaginations can mesmerise me.
so, i must begging to my God for this. wish me luck in my endeavour.
Bye!
or reload the browser
or reload the browser