Sunday, December 6, 2020

Fallen Leafs


setiap pagi habis solat subuh, saya selalu disuruh nyapu halaman depan. awalnya saya protes. kenapa harus nyapu? emang tiap hari kotor? dan sebagainya. tapi karena kecanggihkan ummi saya, saya tetep nyapu halaman depan tiap hari. ummi bilang, kotor ngga kotor kudu disapu. 

sangat tidak efisien sekali. pikiran centek saya sudah mulai bacot kala itu. 

tapi, makin nyapu akhirnya saya makin menikmati dan bersyukur. bersyukur karena cuma disuruh nyapu halaman depan yang luasnya kurang lebih hanya 12x4 meter, dan hanya ada 1 pohon mangga di sana. ngga tuh disuruh nyapu halaman belakang yang ukurannya 20x20 meter dan isinya pohon semua. halaman depan Alhamdulillah berbentuk 2 garasi dan halaman belakang berupa sebuah taman utuh dengan jumlah gazebo lebih dari 1. jadi, cuma disuruh nyapu halaman depan itu.. NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG ENGKAU DUSTAKAN?!. 

jadi tuh, saya punya hubungan unik dengan kegiatan bersih bersih dan beres beres. kalau saya sumpek, saya akan beres beres sampai badan saya capek dan kemudian mandi dilanjutkan dengan tidur. besok paginya, mood saya baik lagi. saya menikmati kegiatan menyapu halaman depan. saya merasa sudah memberikan sebuah dampak signifikan berupa bersihnya halaman depan saya setelah saya sapu.

back to fallen leafs. setiap pagi, saya selalu bersemangat untuk menyapu halaman depan. kata ummi, menyapu halaman depan setiap hari itu untuk mengasah kaizen saya, dan di dalam Grit ada kaizen yang solid. tetapi yang membuat saya betul betul bersemangat adalah karena saya penasaran, daun mana yang hari ini jatuh. karena, daun yang jatuh hari ini dia masih belum jatuh kemarin. 

ini betul betul menyadarkan saya kepada konsep timing. Allah itu mengatur segala yang berada di bawah langit memiliki waktunya masing masing. waktu untuk tumbuh, waktu untuk jatuh. waktu untuk blooming, dan waktu untuk shining. daun yang saya sapu hari ini adalah daun hari ini, karena daun kemarin sudah saya buang ke tempat sampah. daun untuk besok, ya besok urusannya. 

learn from the fallen leafs is, keep in praying. kalau do'amu belum tampak, mungkin memang jalannya masih belum membuka. terus berdo'a dan akan ada waktunya do'amu sampai ke langit :) 


jangan menyerah, Allah itu nyata. 





No comments:

Post a Comment