Thursday, October 21, 2021

a gift from my Guru

lately, I used Jo Malone - Peony and Blush Suede Cologne as my daily fragrance. I love the smell. calm, sweet, and tender.  feminine and sophisticated. I thought my character was as it is. but last night, my Guru give me another fragrance.


I overwhelmed because I know for sure when my Spiritual Guru gives me something, it’s must be has a strong meaning. for something better, and greater for the future.


Black XS - I never knew before this fragrance. before 24 hours used, I tried to google it, what is the real character of this bottle. I know it will be something great.


bold, dark, sexy. sweet yet mysterious after 10 minutes, it will be warm and tender. this is just WOW!


the scent like an elegant woman with exclusive taste. the perfect Intoxicating, the real killer. a confident young executive, focus, determine, energic, brave and creative,


if it’s a man, imagine Adam Levine - A Rock Star who engraved his own legend, a special rare breed of men, young yet accomplished that set him apart from ordinary men - Completely Irresistible.




that’s me and my last night gift.

Oct 21, 2021.

XOXO,





Fatimah M. --- is very happy because of her new scent and a new Humidifier.



Book that Change my life

 

“We feel unhappy not just because something bad has happened,

but also because of the swirling thoughts about what happened.


When you have an unpleasant feeling,

Don’t grab hold of it and turn it over and over.

Instead, leave it alone so it can flow.

The wave of emotion will naturally recede on its own

As long as you don’t feed it by dwelling on it.

Excerpt From: Haemin Sunim. “The Things You Can See Only When You Slow Down: How to Be Calm and Mindful in a Fast-Paced World.” Apple Books. 




Tuesday, October 5, 2021

Doom at Your Service (2021) K-DRAMA

 


bukan drama yang saya tunggu, pada awalnya.


sebelumnya kita semua harus berterima kasih kepada dokter yang nyuruh saya bed rest karena tipes sampai hari senin minggu depan, karena anjurannya lah saya bisa nulis blog di pagi hari ini karena ngga' boleh ke kantor dulu. kita juga harus berterima kasih kepada melonjaknya kasus Covid di Bontang karena saking banyaknya pasien Covid, saya yang harusnya opname karena tipes ini harus bed rest di rumah dan meminum 10 biji obat 3 kali sehari, karena tidak dapat ruangan di rumah sakit manapun untuk opname di Bontang. Alhamdulillah, setidaknya kalau tangan ini tidak diinfus saya masih bisa skinkeran walaupun ngga boleh keluar rumah. tapi kalo jemur kain masih boleh kok ke halaman, hehe.





selain munculnya tulisan di blog ini, prestasi saya di hari hari harus bed rest ini adalah saya berhasil menyelesaikan musim kedua serial Lupin di Netflix, hanya dalam 1 periode rebahan. wow. luar biasa.


baik, mari kita kembali membicarakan apa yang ingin dibicarakan, yaitu mau bahas drama Doom at Your Service. mohon maaf untuk mukadimah yang kepanjangan.


Doom at Your Service ini adalah drama fantasi ringan. sederhana, dengan kisah cinta yang banyak relate-nya sama kehidupan saya. bukan, bukan karena saya jatuh cinta dengan yang bukan manusia tetapi kadang dalam perjalanan mencintai, kita merasa keadaan menjadi terlalu sulit. sulit karena riuhnya isi kepala dan kadang sulit karena betapa menyesakkannya tidak bisa melihat dia.


Tak Dong Kyung (Park Bo Young) dan Myul Mang (Seo In Guk) hadir dalam cerita yang bahagia, walaupun bukan artinya tanpa air mata. melihat interaksi mereka membuat kita - mbak mbak late 20’s club ini - menyadari lagi betapa magis-nya sebuah pembicaraan tanpa rencana yang berujung tawa suka cita dan betapa ajaibnya sebuah gestur sederhana. misalnya ; gagal nyebat kenapa bisa sekeren itu ya Allah..


seperti yang saya bilang di awal, Doom At Your Service ini bukan drama yang saya tunggu, saya juga tidak menonton ini dengan tepat waktu. masih saya ingat ketika ada 4 atau 6 episode drama ini numpuk di hard disk saya dan saya bertanya tanya apakah bisa saya mengejar ketertinggalan dan kembali nonton secara on going, karena ada sebagian dari pikiran saya yang bilang DaYS agak membosankan. but, hey! i did it! saya sekarang udah mau nonton episode terakhir!!!!


dan yang membuat saya bertahan menonton sampai sejauh ini adalah karena karakter Tak Dong Kyung ini selalu bikin saya ketawa (bagi seseorang yang harus bed rest karena tipes, tontonan lucu itu penting, btw.) dan cerita cinta second lead female, Na Ji Na yang berada di intersections antara Lee Hyun Kyu dan Cha Joo Ik.


Na Ji Na yang cinta sendirian dan Cha Joo Ik yang setia dalam penantian. pertemuan mereka tidak sengaja, bukan tanpa cela dan punya daya tarik yang terbuka. saya suka bagaimana jjaga-nim membangun cerita cinta antar mereka berdua, benar benar tidak biasa.


akhir kata, yang bisa saya simpulkan dari selesai menonton DaYS adalah kadang kala tidak masalah kisah kita tidak sempurna, karena yang terpenting adalah bagaimana cara kita menerima.




dan ya, waktu memang cara paling luar biasa untuk memperjelas perasaan, melalui kerinduan misalnya.





XOXO,



Fatimah.



Wednesday, September 29, 2021

28

 


29 September 2021. tepat seminggu lalu saya berusia 28 tahun. saya kembali membaca tulisan saya yang saya tulis tahun lalu, ketika saya berumur 27 tahun. membaca kembali harapan harapan saya untuk merayakan kebaikan Tuhan dalam lebihnya usia dan karenanya, saya bersyukur masih diberi kesempatan Tuhan untuk menghadirkan tulisan ini.


menjadi cantik, hidup santai dan meraih mimpi adalah harapan saya tepat 1 tahun yang lalu. I must to thank God and congratulate my self because i have done be the first one, menjadi cantik. terima kasih, Allah. yang sudah menjadikan saya bisa menggunakan make up dengan baik -sampai bisa nulis produknya di blog ini-. sehingga, saya menjadi lebih cantik. terima kasih, Allah. karena sudah menakdirkan saya rutin minum teh herbal yang membuat saya tidak terlalu banyak makan dan rajin berolahraga. terima kasih, Allah. untuk turnamen Badminton Insan Pers Kota Bontang yang membuat saya pernah menjadi atlet. terima kasih, Allah. sudah menghadirkan dia yang senyumannya mendamaikan dunia saya itu.


terima kasih, Allah. yang sudah menjadikan hidup saya lebih santai. seperti pinta saya tepat 1 tahun yang lalu.


terima kasih, Allah. thank you for sharpens my dreams. thank you so much karena sudah menjadikan saya seorang sarjana teknik sipil. yang sudah menjadikan saya seorang konsultan teknik sipil dan seorang presenter dan penggiat ekonomi kreatif cabang industri Broadcasting.


karenanya, saya jadi mengerti kalau IKIGAI saya bukan yang seperti saya tulis tahun lalu. bukan branding - advertising tetapi yang lebih saya cintai adalah Broadcasting, karena Broadcasting adalah scope yang lebih besar. bukan digital industry, tetapi creative economy, lagi lagi karena ini adalah scope yang lebih besar.


bukan urban design, mental health and neuroarchitecture, tetapi business administration with family business to developed the better economics for the others, bukan hanya tentang saya dan perusahaan keluarga saya, tetapi juga untuk masyarakat dan keberlangsungan kota kedepannya.


dan itu bisa diraih melalui jalan yang saat ini saya yakini : pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih hebat.


lalu, apa harapan Emma untuk tahun ini?.


masih itu itu aja sih yaa. mengumpulkan uang (yang banyak), menyembuhkan luka dan menguruskan badan. dan tetap berdo’a mudahan Allah perkenankan berjodoh dengan dia dan mudahan Allah jadikan alumni di kampus Philadelphia dengan gelar MBA. dan tentu saja, tetap istiqomah bangun pagi dan tetap berlari.


semakin bergembira saat duduk di atas sajadah di dini hari dan tetap menjadi menyenangkan saat sedang berada di sisi dia. semakin istiqomah dalam ibadah sunnah, semakin rajin solat sunnah mutlak dan semakin bagus bahasa inggrisnya melalui rajin latihan GMAT.




gitu aja sih, ada amin?






Finally, Beach!


I went to the beach accidentally last week. Because my current job is under the ministry of tourism and creative economy, so I must visit many tourism destinations, seen a lot of creative product like traditional fabric, beautiful fashion items, eat unique food and taste coffee beans.


Because I am a media broadcaster who represents the broadcasting industry in my town, in front of the government. Broadcasting is a part of the creative economy.


Back to the beach story.


I went to the beach right after I finish my afternoon meeting with the government. My chief brings me to the beach without I ever said I do. With my work bag and my MacBook inside, I can’t define what the trip is. Vacation? Or just another business trip? I don’t know.


Thank God, when I checked my work bag, there’s a Harry Potter novel. And I assume that trip was a magical vacation. How happy I am when arrived!



The beach name is Panrita Lopi Beach. Located in Pangempang Island at Muara Badak district, it takes 1,5 hours from my home, riding my car. Because that beach is located on the island, we have to sail 10 minutes to reach it.


While sailing, I see the unique mangrove roots. So cute, btw.


And finally, I see the beach when arrived. So clean, with a lot of pine trees and a lot of sands touch my foot softly. It’s a camping ground beach concept with beautiful, colorful lanterns that really amaze me. My shoulder was tiring but I feel so excited.


Even my colleague bring me to the cool diving and snorkeling spot, the best memories I can keep is when I read my novel, enjoy the beach wind, and swinging in a red hammock. Also, a VERY DELICIOUS CRAB! It's the best crab I ever ate!


Because reading the book with another ambiance is the best vacation ever. My mind refreshed and it sharpens my thought, also it gives back my energy to work again.



See you again, Fascinating Beach!




Wed, 29-09-2021,

XOXO,





Fatimah ---- who struggling with her skin after get tanned in the beach.


Tuesday, September 14, 2021

Consigliere & Captain Yoo


Descendant of The Sun adalah drama yang membuat saya comeback nonton drama korea setelah tidak menonton lagi sejak tahun 2010. hari itu saya masih tinggal di Pantai Mentari Kenjeran Surabaya dan jujur saja dibanding mbak Song Hye Kyo yang tidak pernah menua itu, lebih memorable di ingatan saya adalah sosok seorang Captain Yoo.


Dalam drama karya tulisan Kim Eun Sook Jagga-nim ini Captain Yoo Si Jin adalah seorang kapten pasukan elite khusus yang ditugaskan di sebuah negara bernama Urk. dan Captain Yoo diperankan oleh Song Joong Ki.


setelah drama rumah tangganya, saya menonton lagi seorang Song Joong Ki dalam drama terbarunya yang berjudul Vincenzo, dalam drama tersebut Song Joong Ki adalah seorang Consigliere dari Italia dengan berjuta pesona.


bagi saya, Song Joong Ki ini adalah seorang aktor dengan karisma yang unik. seorang aktor yang dalam 2 dramanya yang saya tonton mampu membuat saya menikmati sisi humor dalam film action. seseorang cerdas dan misterius, tetapi juga humoris. sisi yang menjadi top of mind saya dalam melihat Song Joong Ki dalam setiap dramanya.




ketika netijen twitter menduga - duga brand asal Indonesia yang akan berkolaborasi dengan Song Joong Ki adalah Scarlett dan sekarang muncul tagar #ScarlettXSongJoongKi yang mana membuktikan kalau dugaan mereka itu tidak salah, kali ini saya benar benar dibuat takjub. padahal, metode yang mereka gunakan adalah metode cocoklogi.


entah fakta apa yang menjadi dasar netijen sekalian, saya sendiri merasa kalau Scarlett dan Song Joong Ki ini punya kesamaan ; sama sama punya karisma yang unik.


jika seorang Song Joong Ki adalah misterius - humoris, Scarlett bagi saya adalah sederhana namun memukau. hampir semua packaging produk dari Scarlett terlihat sangat sederhana, tetapi memiliki keamanan dan kemudahan pemakaian yang sangat bisa dipertanggungjawabkan.


dan seperti yang saya ceritakan di tulisan sebelumnya, dalam pemakaian rutin selama 2 minggu saya sudah bisa melihat bagaimana produk produk ini bekerja. ngga’ keliru sih tagar #GlowingwithScarlett yang ramai itu. keluarga saya juga bilang saya makin glowing abis pake produk Scarlett. kalo masnya sih ngga' komentar apa apa, seperti biasa.


Alhamdulillah ya Allah diri ini cocok pake body lotion padahal kulitnya sensitif~~


overall saya exited banget dengan kolaborasi ini, dan good job untuk tim marketing Scarlett yang berhasil meyakinkan agency Song Joong ki hingga kolaborasi ini bisa tercipta.



Next, saya mau nyobain produk Scarlett yang mana lagi ya?





Bontang, 14 September 2021

XOXO,






Fatimah ---- yang saking sibuknya belum sempat nonton Hometown Cha Cha Cha




Kindness & Giving


Being classy is about consistently doing kindness and giving until it becomes the top of mind of people while they thought about us. is not easy, of course. Sometimes we are mad, sometimes we are uncomfortable with what they do and sometimes our heart is hurt. But we are still being kind.


Someone classy is the one who is not an angry person, can control their emotions, not easily offended and while people getting wrong to them, they still are kind, and always kind.


Because kindness always grows, wherever we plant it.


And about giving. We can give everything to others. Gift, amount of money, or a plate of pasta. If kindness is about giving non-material things to people, giving is about sharing something that we can see. my favorite giving has put some money to the mosque charity box. it’s something silent that gives indescribable happiness. and magically, it always grows.


today, I wear Tesavara premium voile. a Shash - Pashmina with a square look - and instantly feeling so happy. because in my eyes, I look better than usual :)



Bontang, 14 September 2021

XOXO,




Fatimah ---- who still trying to control her feeling, especially not cranky to him while she missed him but to shy to say.

Thursday, September 9, 2021

how to embracing life | chapter 3, good books

 


I always bring my books everywhere. While waiting at the hospital, while waiting my love one meeting and while sitting at the airport. On my flight, I would be reading a book rather than scrolling social media. 

Good books made me feel alive. There's so many good books on earth. My favorites are Grit by Angela Duckworth, Build a Story Brand by Donald Miller and How to Win Friends and Influence People by Daniel Carneige. But, for adventure novel I love Harry Potter and Percy Jackson. 

Reading a book feels like I am entering a whole new world. My imagination is getting a freedom. More than watch on TV-Shows. Words can give me anything to imagine, beautiful than I can say. 

That's why I love a good book.


Thursday, August 12, 2021

The Road ; The Tragedy of One (2021) K-DRAMA

 

Sumber Gambar : https://dianiopiari.com/

akhirnya, setelah Whisper (2017)  dan  Mr. Sunshine (2018), baru kali ini saya bener bener jatuh cinta sama drama korea yang kental sekali dengan intrik politik dewasa. The Tragedy of One, drama yang baru tayang 4 Agustus 2021 ini sukses membuat saya bersemangat lagi berada di hadapan TV, menunggu nunggu konflik terbaru drama ini dan menebak nebak drama ini akan lapis berapa jumlah konfliknya. saya pernah tertarik menonton drama dengan genre begini yang berjudul Chief of Staff, tapi baru berapa episode gitu saya kok pusing ya, dan saya lebih memilih menonton House Of Cards, serial TV Amerika dengan Kevin Spacey sebagai bintang utamanya. 

kembali lagi tentang The Tragedy of One, adalah sebuah drama korea yang diadaptasi dari novel berjudul Ichi No Higeki (一の悲劇) yang ditulis oleh Norizuki Rintaro (法月綸太郞) dan dipublikasikan oleh Shodensa Publishing, Co., Ltd. drama yang bergenre misteri, thriller, dan crime ini bercerita tentang 1% orang orang terkaya yang tinggal di komplek perumahan bernama Royal The Hill. 

Baek Soo Hyun adalah seorang News Anchor kenamaan yang terkenal karena berita beritanya yang berani, sehingga -saking bagusnya reputasinya- orang orang menganggap apa yang dikatakan Baek Soo Hyun adalah kebenaran. Baek Soo Hyun adalah pemilik tunggal panggung Prime Time News di stasiun televisi BSN yang berjudul BSN News Light. 

Baek Soo Hyun menikah dengan Seo Eun Soo, seorang putri konglomerat pemilik Jegang Group Seo Gi Tae, yang power-nya beyond words, yang membuat Seo Gi Tae (alias bapak mertuanya Baek Soo Hyun) mampu mengendalikan politik dan ekonomi.

dingin, cerdas, dan selalu waspada. ini adalah kesan pertama dari pribadi Baek Soo Hyun yang saya tangkap saat menonton menit menit awal episode perdana The Tragedy of One. selalu membaca gesture lawan bicaranya, yang membuat Baek Soo Hyun langsung bisa menebak apakah seseorang tersebut jujur atau bohong. 

karakter Baek Soo Hyun yang begini ini diimbangi dengan sangat indah oleh seorang Seo Eun Soo yang tenang, cerdas, bijaksana, lembut, dan langsung tau apa yang suaminya inginkan. anggun dan berkelas tanpa mengganggu pesona seorang Baek Soo Hyun, dan juga menjadi istri yang luar biasa pantas untuk seorang suami yang terpandang tanpa membuat orang orang melupakan dirinya yang seorang putri konglomerat. 

Baek Soo Hyun - Seo Eun Soo ini (sebelum anak pertama mereka meninggal karena kecelakaan) bener bener bikin saya yang skeptis ini jadi alay dan percaya dengan yang namanya Relationship Goals Lho. deepest in my heart, i want be them. sekali lagi, sebelum anak pertama mereka meninggal.


Seo Eun Soo . Sumber Gambar https://lendyagassi.com/


selain pasangan couple goals yang saya jadikan panutan sampai episode 2 tersebut, yang menarik dari The Tragedy of One adalah seorang Seo Gi Tae, yang rupanya punya istri sambung dan seorang anak remaja laki laki. masih belum dijelaskan sebenarnya anak laki laki ini anak kandung ataukah anak sambung Seo Gi Tae, tetapi ekspresi ramah yang menakutkan dari seorang Bae Kyung Sook di drama ini benar benar mencuri perhatian saya. 


drama ini adalah drama 21+, baik secara tension maupun secara struktur cerita. sekilas, The Tragedy of One mengingatkan saya dengan drama korea Misty (2018) yang memang kebetulan diperankan oleh aktor yang sama, dan ceritanya pun mirip tentang dunia pemberitaan di stasiun televisi. tetapi, The Tragedy of One ini entah kenapa jika dibandingkan dengan Misty, bagi saya ini lebih humanis, dan kasusnya juga lebih bikin penasaran. 

kalau Misty (2018) dominan dengan kasus pembunuhan, maka The Tragedy of One dibuka dengan kasus penculikan dan kasus pembunuhan yang disusul dengan intrik politik tentang aliran gelap dana  kampanye anggota dewan. berlapis? jelas. untuk saya yang ingin drama yang lebih dark, sweet yet mysterious tapi malah keseringan nonton drama unyu unyu kayak Extra-ordinary You atau Live On, The Tragedy of One ini adalah oase dari sebuah penantian panjang. 


jadi, kalo kamu kamu yang baca tulisan ini punya rekomendasi drama yang serupa The Tragedy of One, tolong kabari saya ya. terima kasih sudah membaca. 



Bontang, 12 Agustus 2021 
XOXO, 




Fatimah ---- yang jam kerjanya diperpanjang jadi jam 9 pagi - jam 9 malam. 

Sunday, August 8, 2021

how to embracing life | chapter 2, Sports


why i do an embracing life? the purpose is about finding joy, no matter how hard life it is. meet again with hope that i ever forgot and sometimes, just simply to find my feeling better.


and i do it though sports. i do Yoga, i do Badminton and sometimes i do running, even it often i do walking. every times after, i always found my mind brighter and my feeling better. no matter how hard my day is.


i know that life almost asking us for surviving everyday. sometimes everyday feels like our long term term battlefield. sometimes we too tired to made a day or not ready to face the people around us.


but, we can’t settle for mediocre. so we have to stand alive, stay positive and appreciate every single happiness. and yes, i feel it when i do sport. my body getting wet, but i’m happy. sometimes when i do some mistakes while playing badminton, i laughing. i know that not every inch on life i have to doing perfect, or flawless. the mistakes i do while doing sports give me an excitement, because i believe that i can do better. i can set my self free. it’s okay to made some mistakes, i can try it again.


a wise man ever told me, “the rich people in the world always do 3 things : praying, gratitude and doing sports.” i think it’s kinda right. because i found my self fulfill when i get balanced out 3 of it :)



see you next post!

XOXO,



Fatimah


Friday, July 23, 2021

how to simplify your life


jawaban paling singkat untuk pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini adalah ;
find your IKIGAI. sudah banyak tulisan dan youtube video yang membahas soal Ikigai, jadi ya saya ngga’ akan bahas soal ikigai di tulisan ini ya. saya akan bahas setelah saya menemukan ikigai saya aja. biar apa? biar cepet. hehe.

pagi itu saya mengambil buku catatan belajar saya dan menuliskan judul di sebuah halaman kosong. judul yang saya tulis dengan huruf besar besar itu adalah sebuah pertanyaan, “what the thing that you really really want?.” dan dibawahnya saya menuliskan semua yang benar benar saya inginkan dalam hidup. literally, semuanya.


setelah selesai, saya membaca ulang apa yang saya tulis dan saya tersadar bahwa tulisan itu ternyata bisa dikelompokkan dan disusun berdasarkan garis waktu. tahun ini, 2-3 tahun kedepan, 5-6 kedepan dan keinginan yang untuk mewujudkannya, kira kira butuh waktu seumur hidup. dan jadilah saya hari itu membagi keinginan saya menjadi 4 bagian dengan timeline waktu yang urut.


keinginan dan timeline itu membuat saya mengevaluasi jadwal harian saya, menjadi lebih rapi yang bisa kalian lihat di postingan ini. pertanyaannya, apakah saya selalu begitu setiap hari? HAHAHA, jawabannya tidak.


ada waktu di mana saya bangun jam 03.30 AM hanya untuk mematikan AC dan alarm. artinya ya tidak salat tahajud dan tidak belajar. ada hari hari di mana saya sehabis solat subuh bukannya membaca waqi’ah dan mengirim fatihah, tapi yang saya lakukan adalah main hape.


apakah saya ke kantor selalu tepat jam 08.00? tidak juga. ketika abah saya baru duduk di meja makan jam 08.00 pagi dan briefing baru dimulai setelah beliau selesai makan, otomatis saya harus menunggu semua selesai makan untuk kemudian piring dan semua peralatan makannya saya cuci, saya juga harus membersihkan dapur. tentu saja, ini menjadikan saya belum mandi, belum setrika jilbab dan belum pake make up.


ada hari hari di mana saya ke kantor pake baju seadanya dan ngga’ pake make up. ada hari hari di mana saya baru muncul di kantor jam 9 pagi bahkan jam 10 karena saya memutuskan untuk mengganti solat tahajud yang saya tinggalkan dengan solat dhuha, membaca waqi’ah dan mengirim fatihah setelahnya. ada waktu di mana apa - apa yang sebenarnya saya kerjakan sehabis tahajud dan sehabis subuh saya kumpulkan dan saya kerjakan sehabis salat magrib, yang itu menjadikan saya ngga’ baca yaasin, al - mulk dan ngga ngaji Qur’an.


saya juga masih ingat ketika selama seminggu saya tidak belajar SAMA SEKALI dan belajar sampai ngga’ keluar kamar sama sekali ketika weekend.


terlepas dari setiap ketidaktaatan saya dengan jadwal harian yang saya buat sendiri, jadwal jadwal ini seperti memberi saya kesempatan dan semangat dalam menjalani hari.


seperti contohnya hari ini. saya yang tidak bangun tahajud dan tidak belajar. bangun untuk solat subuh habis posisi masih pake mukena malah main hape. tetapi ketika jam di hape saya sudah menunjukan pukul 06.00 AM, saya langsung berdiri dan membereskan pekerjaan rumah. it feels glad, even it just a simple thing.


dan jadwal jadwal ini juga membuat saya menjadi pribadi yang lebih calm karena tanpa sadar saya belajar untuk ikhlas untuk hal hal yang tidak bisa saya kontrol. everybody knows that i’m a little bit control freak because i’m a Virgo, but this schedule made my life better, also easier.


that’s how i simplify my life. sampai bertemu di post selanjutnya, terima kasih sudah membaca tulisan ini ya.





XOXO,




Bontang, 23 Juli 2021- Fatimah yang rencananya hari ini mau memulai mengerjakan laporan 35 biji.

Thursday, July 22, 2021

my daily life ; how it look like

 


saya adalah seorang mbak mbak berusia 27 tahun, bekerja di perusahaan keluarga yang tentu saja rangkap banyak jabatan dan bercita - cita untuk kuliah master jurusan business psychology. pendidikan S1 saya adalah teknik sipil yang mana itu mengantarkan saya pada profesi saya saat ini, yaitu sebagai engineering consultant.


berbicara tentang bekerja di family business -organisasi komersial tertua di dunia- tentu saja dalam perjalanannya saya mengalami banyak sekali tantangan, tantangan secara business yang itu kaitannya ngga’ jauh jauh dari innovations, digital transformations and business sustainability. tapi sebenarnya, tantangan yang luar biasa itu justru datang dari sisi psikologi. kalian para konsultan pernah menangis dan menyiapkan surat resign? HAHAHA, saya juga pernah. pernah malah saya sampai mengikuti seleksi penerimaan karyawan baru di salah satu perusahaan dan sampai di tahap wawancara akhir sakingnya tekanan di kantor yang luar biasa.


itu terjadi 1 tahun yang lalu, dan saat ini saya bahagia karena pilihan saya saat itu ; tidak melanjutkan wawancara tersebut. saya bahagia karena keputusan itu membawa saya tetap bertahan dengan value yang saya anut, tetap bertahan di perusahaan ini dan dalam perjalanannya semakin linier dengan mimpi mimpi saya.


Alhamdulillah, Allah memang sebaik itu ya.


saya ngga’ tau post ini akan menjadi tulisan yang menarik atau tidak, tetapi dalam rangka berlatih menulis essay lah tujuan tulisan ini dibuat. jadi mari kita mulai.


WOW INTRO-NYA SUNGGUH PANJANG SEKALI~~


hari hari saya sebenernya lebih rapi ketika saya mulai belajar lagi. kehidupan kantor saya tercermin dari tempat sampah ruangan kantor saya yang kosong bentar ngga’ lama penuh lagi. meja kerja saya di kantor juga gitu. bentar kosong abis gitu penuh lagi. hal itu bikin saya bener bener ngga’ kenal tuh sama yang namanya work-life balance. kerja dari pagi - malem, tidur seharian waktu weekend dan tentu saja, ngga’ punya pacar. karena waktu senggang saya selalu diisi dengan drama korea, Netflix dan makanan makanan yang dikurirkan. dimakan sambil tengkurep di kasur, lampu kamar yang digelapkan dan temperatur AC yang di-set paling dingin. kira kira begitulah hidup saya sebelum rajin diajak main sama masnya. harapan saya sampai hari ini tuh sebenernya sederhana, ada yang rutin buangkan sampah ruang kerja saya di kantor. tapi kayaknya hari itu ngga akan pernah datang deh karena adek saya adalah yang paling rajin neriakin saya suruh buang sampah kantor.


jadi, bagaimana hari hari saya 6 bulan terakhir ini yang diklaim lebih bahagia dibanding tahun lalu? let’s take a look! saya bagi dalam timeline waktu aja ya, biar gampang nulisnya. ihihihihi~~~




here we go .


1. 03.30 AM - 04.00 AM: time for praying

dalam kurun waktu setengah jam ini saya bangun dan solat tahajud + witir. kalau keimanan saya lagi bagus biasanya diikuti dengan solat - solat yang lain seperti solat hajat dan solat taubat. kalo ngga’ ya solat tahajud dan memutar tasbih sampai jam 4 subuh. kalau lagi jelek banget ya tentu saja bangun cuma buat matiin AC dan alarm, kemudian tidur lagi~


2. 04.00 AM - 05.00 AM : Belajar

ini adalah waktu di mana saya belajar. belajar IELTS, belajar tentang topik yang mau saya jadikan research untuk kuliah nanti, belajar nulis essay. thanks to time zone yang bikin saya jam segini aman aman aja nyalain BBC Radio karena ada yang siaran~ jangan dipikir belajar 1 jam itu lama ya, 1 JAM ITU CEPET BANGET ASLI. kayak baru baca berapa halaman doang abis gitu udah adzan subuh aja!


3. 05.00 AM - 06.00 AM : Solat subuh

dan baca waqi’ah. dan mengirim fatihah. ini biasanya memakan waktu 1 jam sendiri.


4. 06.00 AM - 07.00 AM : kerjaan rumah dan sarapan

jam segini adalah waktu di mana saya harus nyapu dan ngepel halaman depan rumah, mencuci piring dan mencuci baju. saya harus sarapan dan tidak jarang jam segini sama abah atau adek sudah bawa bawa perkara kerjaan. kayak yang urgent dilakukan hari itu apa, harus kemana dan sebagainya. intinya waktu sarapan menjadi waktu untuk sekalian briefing pagi dan koordinasi.


5. 07.00 AM - 08.00 AM : siap siap ke kantor

selain mandi, setrika baju dan pake make up, kadang jam segini juga saya harus print dokumen, buru buru revisi surat dan mengerjakan hal - hal yang pagi itu entah kenapa tiba - tiba menjadi penting. kadang ngga’ ketebak juga bakal santai apa enggak jam - jam segini ini.


6. 08.00 AM - 12.00 PM : di kantor

ngerjain kerjaan kantor, meeting, bales bales email, caper sama masnya dan lain sebagainya.


7. 12.00 PM - 02.00 PM : lunch break

istirahat siang. kalo kerjaan lagi bener bener banyak saya balik kantor jam 01.00 PM lho. bukan jam 2.


8. 02.00 PM - 05.00 PM : di kantor

balik kantor, kalau senin - selasa saya ngga’ balik kantor karena harus ngaji.


9. 05.00 PM - 06.00 PM : evening break

solat ashar, mandi, olahraga, jalan jalan. kadang jam segini saya ke pasar atau nongkrong sama adek.


10. 06.00 PM - 08.00 PM : time for praying

solat magrib, baca qur’an, baca yaasin dan al - mulk.


11. 08.00 PM - 10.00 PM : social time

menghadiri kalau ada agenda malam, telponan sama riffa, termasuk juga meeting malam saya bisanya jam segini.


12. 10.00 PM - 03.30 AM : time to sleep.

tidur.



segitu dulu ya untuk hari ini, terima kasih sudah membaca. sampai bertemu di post selanjutnya.





XOXO,




Fatimah yang lagi di Bontang, Kamis 22 Juli 2021.

Fatimah yang lagi seneng banget karena kemarin habis bikin kue, ngobrol sama masnya dan baru saja menyelesaikan back up data 30 bulan. menyelesaikan masa lalu tidak pernah selega ini.


Wednesday, June 30, 2021

how I embracing life | chapter 1, foods & cooking


We’re immersed in stress, anxiety, and fear. Me too. The questions like, what if I failed? Why my colleague is so stunning or why I get stuck on this progress. Believe me, that question over in my head too. I’m a human.


And yes, we’re all victims of fear. We all conjure up these what-if scenarios in our minds that drive us crazy. Sure, there are things that we need to do. There are goals that we must achieve. I know that.


But, the most important thing is we have to embrace life. Live the life, not because life is short, but because life has its own way to make us feel worthy, or even home.


And that’s the reason I made this chapter. How do I embrace life? And this is the first one. Let's talk about food and cooking.


I love food so much. I do, and the fact I really deny it so much. maybe the reason I can’t stay on a diet because of my love of food. I love eating sushi and dim sum, and suddenly because of it, I found myself loving cooking.



Cooking, made a meal. My first love of cooking is when I made a plate of Hainan Chicken Rice, I found the recipe on the Cookpad apps, and instantly, I subscribe to the app for premium member. My mom said the kitchen smells like Hawker in Singapore, and I got the excellent taste of that food. My mom was proud of me.


And then so many meals follow. I made Bitter Ballen, some carbonara pasta and Japanese kind of dim sum - named Ekado. My friends said the Ekado I was made is so gorgeous. And the boy I loved eats my Ekado!


Oh, Ekado was the food he loves so much, btw.


When I was cooking my interest in food I found my life pause. I can enjoy the time and everything get slowly in my head. Yes, there’s still a deadline or a problem, there’s an unachieved goal or something. But, I found myself feeling brave to face life again.


I’ve learned about business, about Love, and most importantly, about persistence. But there’s something I feel like everybody needs to get perseverance is persistence to feel gratitude for the simplest of pleasures.


No matter how simple it was, but try to live from your heart, not your head more often. Try to allow yourself to receive the blessings of life. Because living a joyful life is a choice.





XOXO,




Fatimah


Tuesday, June 29, 2021

Nevertheless (2021) K-DRAMA

 

kadang, episode hidup menyuguhkan kita kepada hal hal misterius. dan entah mengapa yang misterius ini lebih menggoda dan membangkitkan keingintahuan. Ada ketertarikan yang aneh antara kita dan hal hal yang berbahaya. romansa misalnya.


adalah seorang Yoo Na Bi (Han So Hee) yang bertemu dengan Park Jae Eon (Song Kang) di hari ia putus dengan pacar berengseknya. pertemuan singkat itu membangkitkan sesuatu dari dalam diri seorang Yoo Na Bi. sesuatu yang purba, liar, berbahaya.


sesuatu yang membuat Yoo Na Bi kehilangan rasa sakit yang membebani akibat patah hati. hanya dalam hitungan menit. hilang tanpa bekas, lenyap seperti salju.


jika pacar seorang Yoo Na Bi adalah laki laki obsesif, manipulatif dan jauh dari kata Ganteng, Park Jae Eon ini sebenernya ngga’ lebih baik juga. Park Jae Eon adalah sosok dengan banyak sekali red flags. seseorang dengan aura player yang kuat sekali, mungkin karena misterius dan tentu saja, berbahaya. menit menit awal Nevertheless ini sudah menunjukan bahwa Nevertheless adalah drama dengan konten yang berat, dan dengan rating 19+ yang tentu saja merupakan sebuah fakta bahwa ini bukanlah drama remaja biasa. sexual tension yang hadir lewat gestur kedua tokoh utamanya sudah barang tentu membuat Nevertheless tidak boleh ditonton oleh anak kuliah semester awal, walaupun drama ini bercerita tentang kehidupan mahasiswa dan dinamika kuliahnya.


Yoo Na Bi, gadis cantik ini sebenarnya tidak lugu. tidak juga buta warna yang tidak bisa melihat sebegitu banyak red flags. tetapi aura misterius Park Jae Eon mampu menciptakan situasi yang siapapun, tidak bisa bersikap realistis. Logika? Kita bahkan lupa kalau kita pernah punya.


Park Jae Eon, saya dibuat bertanya tanya untuk setiap tindakan tindakannya. dan Yoo Na Bi yang sudah cemburu dan kompetitif di kali pertama bertemu? bukan sesuatu yang aneh, sebenarnya.


There’s definitely something between the two of them, but between her reluctance to fall in love again and his flirtatiousness, things are going slowly.



Nevertheless. 10 Episode. Tayang di Netflix.



Wednesday, April 21, 2021

Wednesday Meetings


Berbukalah dengan yang ada.


awalnya saya pikir ini adalah sebuah antitesis karena berbukalah dengan yang manis agaknya sudah terlalu mendunia. tetapi, suatu meeting di hari rabu menyadarkan saya kalau kalimat ini sama sekali bukan candaan.


hari itu ada 2 meeting : jam 11 pagi dengan kolega di Balikpapan dan jam 5 sore, online meeting via google meet dengan colleagues overseas. karena banyak sekali yang harus diurus, jadi kami -saya dan abah- baru benar benar berangkat menuju Balikpapan sekitar jam 12 hari selasa siang.


kami masih bertemu dengan kolega di Samarinda dan itu membuat kami baru mencapai gerbang tol sekitar jam setengah 6 sore.


saya pikir berbuka puasa di saat saya harus mengawasi pekerjaan pengecoran adalah yang paling parah, rupanya saya salah. terpaksa harus berbuka puasa di jalan tol adalah juaranya.


adzan magrib petang itu berkumandang saat saya dan abah sedang mempertahankan kecepatan di angka 90-100 km/jam. berhenti sebentar di bahu jalan tentu saja dilarang, karena keadaan itu sama sekali bukan keadaan darurat. kami memang sudah membeli kue sebelumnya, tetapi kue tersebut berada di jok belakang mobil dan saya kesulitan untuk mengambilnya mengingat kami sedang berada di kecepatan yang cukup tinggi.


di jalan tol Samarinda - Balikpapan hanya ada 2 rest area, sebelah kiri (jika dari arah Samarinda) yang terletak di KM. 37 dan sebelah kanan yang terletak di KM 36. artinya, hanya ada 1 rest area di masing masing sisi jalan.


saat itu, kami masih berapa di KM. 68 dan rest area masih lumayan jauh. akhirnya, kami benar benar berbuka puasa dengan apa yang ada, dengan apa yang bisa kami jangkau. 2 botol air mineral dan 2 buah lemper yang kebetulan saya tempatkan di dasbor mobil. abah yang berbuka puasa sambil menyetir dan saya yang di bangku kiri. untuk seseorang yang amat jarang sekali makan sahur, pengalaman ini benar benar istimewa.


jika normalnya saya akan langsung makan sesaat setelah adzan magrib, agaknya hari itu saya harus menahan lapar sedikit lebih lama setidaknya sampai di rest area. dan angan angan untuk makan di rest area pun bubar jalan karena adek saya yang paling kecil (yang kebetulan sedang berkuliah di Balikpapan) meminta untuk makan malam bersama sama. ending-nya saya benar benar baru makan jam setengah 12 malam bersama saudara kembar saya. wow, berbuka yang digabung dengan sahur sekalian ternyata tidak buruk juga ya.


berbukalah dengan yang ada, karena setiap waktu berbuka kita selalu punya cerita berbeda :)

Tuesday, April 6, 2021

The Penthouse (2021) K-DRAMA


everybody screaming.


that’s the second thought I got when I finished the first season of this dramas. dear God, I cant’ believe that I was enjoying makjang drama. the penthouse has a unique plotline, mystery yet comedy. every episode I passed, I know that life is not as hard as Hera Palace member’s life.


I made a list of the favorite ones and the worse on my own. I know that there’s nobody who kind enough because every episode I watched made me want to curse everyone.


but Joo Seo Kyung was my favorite one, and Bae Ro Na is the worse.


I hate Oh Yoon Hee, but not so much. because I hate her screams. Cheon Seo Jin is good, I love it while the actress stands so strong, even while crying.


life is good, life is chill. when you watched the penthouse, you know what exactly I mean.


see you, I’ll continue watching the next season!


Saturday, January 2, 2021

Quotes - for 2021