Sunday, June 9, 2024

in half of 2024

 


sebenarnya, tulisan ini dibuat karena saya cuma mau cerita update kehidupan saya aja HAHAHAHAHA. 

let's start!

2024 adalah tahun yang sangat sangat sibuk bagi saya. mulai dari awal tahun, kami sekeluarga sudah sibuk dengan pernikahan adik laki laki kami di Surabaya, lanjut Februari persiapan acara di Bontang, Maret puasa ramadhan, April lebaran idul fitri, Mei bener bener sibuk beresin kerjaan di kantor yang Alhamdulillah makin hari makin menggunung itu dan saat ini sudah Juni dan 2024 sudah berjalan memasuki 6 bulan lamanya. 

pelajaran paling berharga yang saya setengah tahun ini adalah saya menemukan fakta bahwa ngobrol sama orang tua itu penting. apalagi kalo kamu kerja di perusahaan keluarga, yang mana pemilik perusahaan itu adalah orang tua. 

saya dan orang tua saya itu love language-nya adalah quality time, dan dengan banyaknya acara di awal tahun ini yang mana itu menimbulkan banyak sekali perubahan, membuat kami sedikit perlu penyesuaikan. dan karena kurangnya waktu mengobrol itu jadi mempersulit proses adaptasi tersebut. 

selama ini abah dan ummi lebih sibuk dengan agenda mereka yang banyak di luar kota, saat ini mereka lebih sering berada di Bontang. keputusan perusahaan yang selama ini saya dan Faizah harus ambil dan pertanggungjawabkan sendiri beserta beban beban dan resikonya yang juga harus kami telen sendiri, sekarang harus melalui deliberasi abah. pengaturan beban kerja yang selama ini kami pikir sudah optimal, ternyata mereka yang memang punya helicopter view, punya lebih banyak jam terbang & lebih cepat memperoleh kesimpulan dan lebih bijaksana dalam bertindak merasa bahwa beberapa hal hal di kantor masih perlu dilakukan beberapa adjustment lagi dan hal ini sebenarnya memudahkan tetapi juga sedikit mengagetkan bagi kami berdua.

let settle and do negotiate. kata abah pagi itu. kami berdiskusi tentang banyak hal, dan bernegosiasi tentang banyak hal juga. setelah mencapai kata sepakat di sana sini, we sealed the deal. abah bercerita banyak dan menjelaskan betapa kita ini perlu lebih sering untuk ngobrol and do quality time. 

abah cerita tentang hal hal apa saja yang perlu dilakukan untuk beberapa tahun ke depan. abah banyak menjelaskan tentang perspektif yang ternyata selama ini saya banyak keliru and talk more about landscape situasi kami setidaknya sampai akhir tahun ini. saya juga saya cerita tentang les menjahit saya yang zonk but it make me learn a lot from that experience. cuti panjang saya yang failed but anehnya it made me more exited tiap kali ke kantor dan akhirnya sekarang abah membuat beberapa adjustment yang entah kenapa hidup saya sekarang rasanya lebih enteng karena adjustments tersebut (and hopefully made us more wealthy too) AMIIINNN. 

here a list of those adjustments yang membuat hidup saya makin enteng itu :

- jam masuk kantor yang dimajukan. 
selama ini saya harus di berada di kantor jam 9 pagi, tetapi saat ini saya harus berada di kantor 30 menit lebih cepat dan itu membuat pagi saya semakin simple and it make me more efficient

pagi hari saya hanya perlu do prayer routine, makan roti dan minum kopi, masukan cucian kotor ke dalam mesin cuci dan langsung siap siap ke kantor. 

sebagai pertukaran 30 menit lebih cepat masuk kantor ini Alhamdulillah sekarang mbak yang bantu kami di rumah yang jemur pakaian kami (yay!) + nyetrikain baju baju kami (double yay!!) sehingga kami tidak perlu lagi nyuci di luar rumah kecuali jika urgent atau cuaca yang sangat sangat tidak menentu. 

abah willingness to deal to revoke the rules yang tadinya your clothes, your business! dan membuat saya harus nyuci di luar. he made it these-laundry-things become in house and hustle free for us. 

- abah do some arrangement in our office : interior, job desk & responsibilities. 
jujur ya, kami berdua ini orang yang introvert akut dan sebenarnya kami tidak suka kalo ketemu orang banyak banyak setiap hari, apalagi jika orang tersebut adalah orang yang tidak kami kenal sebelumnya. 

sebelum bertemu dengan orang lain, kami terbiasa "diberikan brief" tentang orang tersebut sebelum kami harus bertemu. 

jika orang ini cukup high profile tidak jarang kami harus menghafal wajah, jadwal & resume orang tersebut yang sudah di-print sebelum bertemu. (saat pernikahan adik kami di Surabaya kami harus menghafal puluhan wajah, jadwal dan resume karena abah & ummi mengundang banyak sekali orang dan mereka rata rata confirm datang baik dari dalam dan luar negeri sekalian kami harus hafalkan siapa yang mengirim bunga papan dan siapa yang tidak) hal ini hampir seumur hidup kami lakukan agar tujuan sederhana kami tercapai : kami tidak membuang waktu orang tersebut, orang tersebut juga tidak membuang waktu kami, kami membangun percakapan/pembicaraan yang menyenangkan dan kami bisa mereduksi semaksimal mungkin pembicaraan/percakapan yang tidak berguna. 

ketika di kantor, kami lebih suka berurusan dengan data, meeting yang tidak mendadak, menyusun argumen, me-review berjilid - jilid dokumen dan membuat laporan, statement & presentasi. karena kesukaan kami di kantor ini modelnya ga ketemu orang begini dan abah menolak keras kami bekerja menghadap dinding, maka abah mengatur di kantor kami tidak harus bertemu orang tanpa janji sebelumnya. mereka yang ke kantor tanpa janji bisa bertemu dengan Theo/Nisa, jika pembicaraan yang ingin dibahas perlu penjelasan lanjutan bisa bertemu mas Tommy, dan urusan luar kantor lainnya bisa berdiskusi langsung dengan Ahmad Fuad yang memang waktunya diluar lebih banyak dibanding waktunya berada di dalam kantor. 

untuk kami, diaturkan space khusus untuk kami berdua. meja panjang yang berhadapan, lengkap dengan lemari besi, space yang sangat cukup untuk menaruh Bantex, Ordner, & kontainer berisi berkas dan masih cukup untuk menampung kardus kardus atau berkas yang ditumpuk tumpuk seperti menara. intinya adalah konsep ruang kerja kami adalah gudang berkas dengan jendela dalam versi yang lebih manusiawi. 

wow! kami berdua senang sekali dengan pengaturan baru ini :) 


- hanya boleh ke luar negeri maksimal 3x setahun. 
jujur ya, saat pertama kali keputusan ini sampaikan, hal ini bener bener membuat kami berdua syok dan mengamuk selama 1 minggu. bagaimana mungkin kami yang dalam seminggu ini jarang keluar rumah, tidak suka perjalanan domestik dan lebih memilih belajar, baca buku & nonton serial dibanding bersosialisasi dengan teman teman ini sanggup ke luar negeri maksimal hanya 3x dalam 1 tahun. setelah menerima banyak penjelasan dan dibolehkan untuk beli leather good handbags lebih sering, kami sadar bahwa memang di Bontang ini hampir semua yang kami butuhkan ada. 

kami jadi menikmati kegiatan memasak di akhir minggu, mencoba beberapa biji kopi dari Coffee Roastery yang ada di Bontang dan menemukan fakta bahwa biji kopinya enak enak, mencoba makanan di beberapa fine eateries yang ada di Bontang (dan hanya dine-in di sana jika saat itu okupansi restoran kurang 20%), berjalan kaki ribuan langkah saat pulang kantor, dan jalan jalan ke mall untuk liat liat buku (yang ternyata di Citimall Bontang sudah ada Gramedia Expo), muter muter Miniso dan ke Ace Hardware liat liat peralatan kantor. 

walaupun kami masih tidak percaya sosial media (apalagi tentang makanan & orang yang followers-nya banyak), masih tidak mau masuk ke coffee shop/cafe manapun di Bontang untuk dine-in (karena sering kali merasa risih) dan masih tidak bisa nonton orchestra, menikmati contemporary art gallery & berdiam diri di perpustakaan yang bukunya berbahasa inggris semua karena di sini memang tempatnya tidak ada, ternyata di Bontang juga banyak hal yang menyenangkan. 

seperti misalnya golf yang di Bontang ini fasilitasnya sangat nyaman. driving range yang letaknuya dekat rumah dan lapangan golf yang menyenangkan. di Bontang juga cukup mudah untuk rutin bermain tenis lapangan dan di Bontang juga ada beberapa gym yang menyenangkan beserta personal trainer yang certified. 

i tend to believe that even though they come from the different era, different atmosphere, not perfect and in particular situation they made us disappointed, our parents has a miracle influence in our life. and for who knowa how to used that card well - Allah will grand them many privileged in life. 


XOXO,